Mantan Presiden Korea Selatan, Chun Doo-hwan telah berangkat ke kota Gwangju karena pengadilan lokal akan memutuskan tuduhan pencemaran nama baik terkait dengan Pergerakan Demokratisasi Gwangju tahun 1980.
 
Chun meninggalkan kediamannya di Seoul pada hari Senin (30/11/20) pukul 08.42 waktu Korea dengan ditemani oleh istrinya, Lee Soon-ja dan menuju ke Gwangju.
 
Pengadilan Distrik Gwangju akan mengadakan sidang pada pukul 14.00 waktu Korea terkait kasus pencemaran nama baik yang kontroversial. Jaksa menuntut hukuman 18 bulan bagi mantan presiden tersebut.
 
Chun didakwa pada Mei 2018 karena diduga membuat pernyataan fitnah terhadap almarhum saksi mata terkait penindasan berdarah militer terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi.
 
Dalam memoarnya tahun 2017, Chun menyebut pastor Cho Bi-oh sebagai "pembohong" dan "setan" karena bersaksi bahwa pasukan dengan helikopter menembakkan senapan mesin ke warga sipil selama pemberontakan.