Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memprediksi bahwa provokasi dari Pyongyang dapat ditekan jika Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden memperlihatkan perhatiannya terhadap isu Korea Utara.
Kementerian menerangkan pelantikan perwakilan khusus urusan Korea Utara yang lebih cepat dapat memberikan pesan yang lebih jelas untuk berdialog dengan Korea Utara.
Salah seorang pejabat tinggi kementerian dalam pertemuan dengan wartawan pada hari Kamis (03/12/20) memandang bahwa Korea Utara mungkin dapat mengikuti perundingan dengan AS untuk melonggarkan sanksi terhadapnya, namun apa pula kemungkinan Korea Utara dapat melakukan provokasi untuk menarik perhatian dari AS.
Menurutnya, jika Korea Utara melakukan provokasi, hubungan Korea Utara dan AS tidak akan berjalan dengan lancar di awal pemerintahan Biden, sehingga AS perlu menyampaikan pesan positif kepada Pyongyang untuk berdialog.
Pejabat tinggi itu menambahkan, selain upaya dari administrasi Biden, masyarakat internasional seperti China dan Rusia perlu meminta Korea Utara agar tidak melakukan provokasi.