Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan menolak undang-undang Otorisasi Pertahanan Nasional (National Defense Authorization Act, NDAA) tahun 2021 yang menyatakan bahwa jumlah pasukan Amerika untuk Korea Selatan akan dipertahankan.

Juru Bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany dalam pengarahan pada hari Selasa (15/12/20) waktu setempat, mengatakan bahwa Trump akan menolak NDAA namun belum diketahui dengan jelas kapan beliau akan melakukannya.

McEnany menambahkan, Trump ingin melakukan segala upaya untuk melindungi pasukan Amerika dan juga mempunyai kepentingan yang lain.

Menurutnya, ada dua masalah. Pertama, NDAA tidak mengandung penghapusan pasal 230 UU Kepatutan Komunikasi yang mencegah operator platform memegang tanggung jawab hukum atas konten yang diunggah oleh pengguna di platform sosial.

Kedua, Trump tidak setuju atas pasal UU yang menghalangi pengurangan jumlah pasukan Amerika di luar negeri, termasuk Korea Selatan.

Trump mengungkapkan keluhannya karena melalui UU tersebut parlemen menghalangi pengurangan jumlah pasukan Amerika di luar negeri yang hendak dilaksanakan oleh Trump.

NDAA menyatakan bahwa jumlah pasukan Amerika di Korea Selatan tidak boleh berada di bawah 28.500 orang dan melarang penggunaan anggaran tersebut untuk urusan lain.