Korea Selatan melaporkan 524 kasus COVID-19 pada hari Kamis (14/01/21).

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) mengatakan bahwa jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Korea Selatan kini menjadi 70.728 kasus.

Kasus domestik mencapai 496 kasus sementara kasus dari luar negeri mencapai 28 kasus.

Berdasarkan wilayah, 131 kasus muncul di ibu kota Seoul, 162 kasus di Provinsi Gyeonggido, dan 24 kasus di kota Incheon. Selain itu, 40 kasus muncul di kota Busan, 16 kasus di Provinsi Gyeongsang Selatan, dan 30 kasus di kota Gwangju. 

Jumlah pasien COVID-19 yang kritis naik 6 orang menjadi total 380 orang sementara tambahan 10 kasus kematian dilaporkan, sehingga jumlah kematian menjadi 1.195 kasus. Case fatality rate (CFR) mencapai 1,69 persen.

Sementara itu, Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun mengatakan bahwa klaster dari fasilitas agama, BTJ Center membuat masyarakat Korea Selatan merasa gelisah.

Dia melanjutkan, kebanyakan anggota BTJ Center itu tidak menjalani permintaan pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 sehingga meningkat kegelisahan atas kemungkinan penyebaran lanjutan.

Chung menegaskan pihaknya tidak akan mengakui segala perbuatan yang mengancam nyawa dan keselamatan rakyat. 

PM Chung juga meminta kepada masing-masing pemerintah daerah untuk mencari mereka yang menolak pemeriksaan COVID-19 dan memberikan sanksi kepada pihak yang melakukan perbuatan ilegal.