Korae Selatan melaporkan beberapa efek samping dari antara mereka yang telah sembuh dari COVID-19.

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) pada hari Kamis (14/01/21) memberikan penjelasan tentang penelitian efek samping klinis yang dilakukan bersama oleh Institut Kesehatan Nasional Korea dan Pusat Medis Nasional Korea terhadap 40 orang pasien dewasa yang telah pulih dari COVID-19.

Penelitian dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan dan survei setiap tiga bulan. Seiring dengan berjalannya waktu, efek sampingnya diketahui berubah.

Setelah tiga bulan sembuh, mereka menderita gejala rambut rontok dan sesak nafas saat berolahraga. Setelah enam bulan, banyak yang merasakan kelelahan dan sebagian dari pasien mengalami penurunan fungsi paru-paru.

Kebanyakan gejala efek samping itu hilang setelah enam bulan tetapi sebagian pasien menujukkan fibrosis paru-paru.

Selain itu, depresi dan gangguan stres pascatrauma juga muncul sebagai efek samping COVID-19. Depresi berkurang seiring dengan berjalannya waktu, tetapi gangguan stres pascatrauma malah meningkat. 

Penelitian serupa di China menunjukkan bahwa tiga dari empat pasien COVID-19 menderita efek samping seperti kelelahan dan gangguan tidur selama lebih dari enam bulan setelah sembuh dari COVID-19.