Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa pemerintah Iran telah mengusulkan penggunaan dana Iran yang dibekukan di bank Korea Selatan untuk membayar iuran PBB yang telah lewat tanggal jatuh tempo.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatebzadeh menyampaikan keterangan bahwa pemerintah Iran tengah mengadakan pembicaraan dan berkoordinasi dengan Bank Sentral Iran untuk membayar iuran PBB dengan dana Iran yang tengah dibekukan di Korea Selatan.
Jubir Khatebzadeh juga mendesak agar iuran PBB yang dibayar oleh Iran tidak melewati bank Amerika Serikat atau PBB harus menjamin pengiriman iuran yang aman.
Sebelumnya, Sekjen PBB, Antonio Guterres meminta pembatasan hak suara dalam Sidang Umum PBB terhadap sepuluh negara yang telah melewati jatuh tempo, termasuk Iran.
Iuran yang tidak dibayarkan oleh Iran merupakan yang terbesar di antara sepuluh negara tersebut, yakni mencapai 16,25 juta dolar AS. Sementara dana Iran yang tengah dibekukan di bank Korea Selatan mencapai sekitar 7 miliar dolar AS.