Seorang pemuda laki-laki Korea Selatan dengan nama panggilan online "Butta" atau dikenal dengan nama asli Kang Hun, divonis hukuman penjara 15 tahun di peradilan pertama karena terbukti memproduksi dan mendistribusikan konten eksploitasi seksual terhadap anak-anak dan remaja bersama pengelola grup chat telegram "Baksabang" yang bernama Cho Ju-bin.
Hakim di Pengadilan Distrik Pusat Seoul menjatuhkan hukuman penjara 15 tahun kepada Kang dan memerintahkannya agar mengikuti program rehabilitasi selama 40 jam, diharuskan mempublikasikan informasi pribadinya selama 5 tahun, dan dilarang bekerja di fasilitas yang berhubungan dengan anak-anak, remaja, dan kalangan difabel masing-masing selama 5 tahun.
Ditambahkan pula, hakim memandang Kang bersalah atas seluruh dakwaannya meskipun ia tetap mengklaim bahwa dirinya terpaksa mengelola grup chat tersebut akibat ancaman dari Cho.
Hakim mengatakan bahwa Kang melecehkan kalangan remaja layaknya seorang budak dan tetap mengambil bagian dalam grup chat, produksi, dan distribusi konten eksploitasi seksual.
Sementara itu, seorang pelaku bermarga Han yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak di bawah umur atas perintah Cho, divonis hukuman penjara 11 tahun dan 80 jam program rehabilitas, publikasi informasi pribadi selama 5 tahun, dan larangan bekerja di fasilitas anak-anak, remaja, dan kalangan difabel.
Kang ditahan pada bulan Mei lalu karena dia berkolusi dengan Cho untuk membuat konten eksploitas seksual dan mendistribusikannya di aplikasi messenger, Telegram.
Selain itu, dia didakwa karena menekan atau mengancam para korban, menyembunyikan uang sebesar satu juta won dengan menipu wali kota Gwangju, memberikan dana lebih dari 2,6 juta won kepada Cho untuk melakukan tindakan eksploitasi seksual, memanipulasi foto wajah korban dengan badan telanjang, memperoleh informasi pribadi 12 orang secara ilegal, dan sebagainya.
Kejaksaan sebelumnya telah menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara kepada Kang dan 20 tahun penjara kepada Han. Sementara Cho telah dijatuhi hukuman 40 tahun penjara pada bulan November lalu dan telah mengajukan banding.