Korea Selatan akan mengelola 250 pusat vaksinasi COVID-19 di seluruh negeri.

Mulai awal bulan Februari, vaksin COVID-19 untuk 50 ribu orang akan tiba di Korea Selatan dari COVAX Facility.

Vaksin itu kemungkinan besar adalah vaksin buatan Pfizer. Vaksin Pfizer dan Moderna masing-masing harus disimpan dalam suhu di bawah -70 dan -20°C, sehingga sistem distribusi suhu rendah harus dibangun dan memerlukan tempat vaksinasi khusus.

Standar untuk pembangunan pusat vaksinasi tersebut adalah fasilitas umum yang dimiliki dan dikelola oleh instansi umum dan tidak boleh berada di ruangan bawah tanah karena memerlukan sirkulasi udara secara alami. Fasilitas generator juga harus ada untuk mengoperasikan lemari es bersuhu ultra rendah selama 24 jam.

Pemerintah sedang melakukan seleksi untuk menetapkan 250 lokasi dan hingga saat ini sudah ada 150 lokasi yang menjadi calonnya. Penetapannya ditargetkan untuk selesai pada minggu depan.

Standar untuk tenaga kerja yang dibutuhkan saat vaksinasi juga telah ditetapkan. Setidaknya 4 orang dokter, 8 orang perawat, dan 10 orang petugas administrasi dibutuhkan ketika melakukan vaksinasi terhadap 600 orang dalam sehari di satu pusat vaksinasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sekitar 5.500 orang di 250 pusat vaksinasi di seluruh negeri.

Mereka yang telah divaksinasi juga diharuskan untuk menunggu selama 30 menit di tempat untuk memantau reaksinya. 

Sementara itu, Menteri Kesejahteraan dan Kesehatan, Kwon Deok-cheol mengatakan meskipun kekebalan kelompok untuk 70 persen masyarakat tercapai melalui vaksinasi sekalipun, tidak menandakan telah terbebas sepenuhnya dari COVID-19 dan tujuan utamanya adalah meminimalkan penularan dan jumlah pasien yang kritis.