Pemerintah Korea Selatan telah mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas penggunaan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa pro-demokrasi Myanmar setelah kudeta militer yang terjadi pada tanggal 1 Februari lalu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan merilis pernyataan pada hari Sabtu (20/02/21) malam setelah setidaknya dua orang dilaporkan tewas ketika polisi dan tentara menembaki pengunjuk rasa di kota Mandalay, Myanmar.
Kementerian menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk para korban dan anggota keluarga yang berduka.
Kementerian menyampaikan bahwa pemerintah Korea Selatan menekankan penegakan hak kebebasan berkumpul dan berekspresi milik rakyat Myanmar, sambil mendesak kembali militer dan polisi Myanmar untuk menghentikan kekerasan yang berlebihan terhadap para pengunjuk rasa.
Pemerintah Korea Selatan juga berjanji untuk melanjutkan kerja sama yang erat dengan komunitas internasional guna membantu Myanmar untuk segera memulihkan demokrasi dan ketertiban secara damai.