Lembaga pemeringkat kredit internasional, Moody's, memprediksi bahwa negara G20 akan mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi hingga 5,3 persen pada tahun ini.
Menurut laporan Moody's yang diterbitkan pada hari Rabu (24/02/21), prediksi pertumbuhan ekonomi G20 naik 0,4 persen poin dibandingkan prediksinya pada bulan November lalu sehingga kini berada di angka 5,3 persen.
Moody's juga meningkatkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dari 3,8 persen ke 4,5 persen.
Lembaga pemeringkat kredit internasional itu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sepuluh negara maju termasuk Korea Selatan untuk tahun ini, yaitu 4,2 persen. Sedangkan pertumbuhan untuk tahun depan dinaikkan dari yang sebelumnya 3,2 persen menjadi 4,2 persen.
Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun ini dan tahun depan bertahan di angka 3,1 dan 2,8 persen, sama dengan prediksi yang dikeluarkan pada November tahun lalu.
Moody's memandang pertumbuhan ekonomi kebanyakan negara tidak dapat kembali ke saat sebelum COVID-19 hingga tahun 2022.
Menurut Moody's, prediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) sebesar 4,7 persen, naik 0,5 persen poin dan AS memimpin pemulihan permintaan global tahun ini dan tahun depan dengan kebijakan bantuan ekonominya.
Sementara itu, Moody's memprediksi pertumbuhan ekonomi sepuluh negara berkembang akan mencapai angka 7,0 persen untuk tahun ini. Angka itu lebih tinggi 0,9 persen poin dibandingkan prediksinya pada bulan November lalu.
Moody's menerangkan bahwa G20 akan mengalami pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 dan 2021, tetapi kecepatannya berbeda-beda berdasarkan kepemimpinan politik, sistem medis, dan penanggulangan kebijakan keuangan.