Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada hari Rabu (03/03/21) menilai bahwa masalah nuklir Korea Utara merupakan ancaman yang harus dipecahkan kemudian dirinya memberikan kewenangan kepada para diplomat untuk mengurangi ancaman nuklir lewat kolaborasi dengan Korea Selatan dan Jepang.
Hal itu dikemukakan dalam surat petunjuk untuk strategi keamanan negara yang ditulis oleh Presiden Biden.
Menurut Gedung Putih, surat itu untuk menyampaikan visi Joe Biden tentang keterlibatan dunia dan menyamakan posisi setiap kementerian dan lembaga pemerintah.
Berdasarkan undang-undang otorisasi pertahanan nasional, surat itu juga telah diserahkan ke DPR AS.
Lewat surat tersebut, Biden untuk pertama kalinya secara langsung menyebut tentang Korea Utara.
Biden melalui suratnya tersebut mengatakan bahwa China, Rusia, Iran, dan Korea Utara sedang membuat ancaman baru bagi dunia.
Biden kembali menyebut Korea Utara saat mengatakan kepemimpinan AS untuk non-proliferasi nuklir diperlukan untuk mengurangi ancaman dari persenjataan nuklir.
Ia menambahkan, AS bekerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang dan memberikan diplomat AS kewenangan untuk mengurangi ancaman dari program nuklir dan rudal Korea Utara.
Selain itu, Biden menegaskan pentingnya pemulihan persekutuan dan kemudian menyebut Korea Selatan, Australia, dan Jepang merupakan aset strategis yang terbesar bagi AS.