Warga Korea-Amerika di Amerika Serikat (AS) bersama sejumlah mahasiswa lokal mengadakan demonstransi untuk mengkritik profesor hukum Universitas Harvard, John Mark Ramseyer terkait sebuah makalah terbarunya yang mengklaim bahwa perbudakan syahwat oleh militer Jepang di masa perang adalah wanita penghibur secara sukarela.
Demonstrasi tersebut digelar pada hari Sabtu (06/03/21) waktu setempat di depan kampus Universitas Harvard di Boston, untuk pertama kalinya dalam sebulan sejak makalah Ramseyer dirilis pada awal bulan Februari lalu.
Para pengunjuk rasa menuntut pencabutan makalah Ramseyer dengan melakukan pengkajian ulang makalah tersebut, serta juga mendesak Universitas Harvard untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab.
Sebelumnya, kota Philadelphia telah mengadopsi resolusi yang mengecam makalah kontroversial milik Profesor Ramseyer tersebut.
Menurut dewan kota Philadelphia, resolusi yang diajukan oleh seorang anggota dewan pada tanggal 25 Februari lalu telah disetujui pada hari Jumat (05/03/21) waktu setempat.
Resolusi tersebut membantah bahwa isi makalah Profesor Ramseyer bertentangan dengan konsensus sejarah dan bukti dari ribuan korban wanita yang dipaksa menjadi perbudakan syahwat oleh militer Jepang selama Perang Dunia II.