Indeks harga ekspor dan impor Korea Selatan untuk bulan Maret mengalami kenaikan dibandingkan sebulan lalu karena naiknya nilai tukar mata uang won Korea Selatan terhadap dolar Amerika Serikat dan harga minyak.
Menurut data dari Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Rabu (14/04), indeks harga ekspor Korea Selatan tercatat 101,46, naik 3,3 persen dibandingkan sebulan lalu. Kenaikan itu berlangsung selama empat bulan berturut-turut dan naik 5,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Harga ekspor menunjukkan perubahan harga barang ekspor utama yang kenaikannya berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.
Kenaikan harga ekspor itu dianalisis dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar won terhadap dolar AS. Nilai tukar rata-rata won terhadap dolar AS tercatat 1.131,02 won di bulan Maret, naik 1,7 persen dari rata-rata 1.111,72 di bulan Februari.
Sementara indeks impor Korea Selatan juga naik selama empat bulan berturut-turut. Kenaikan di bulan Maret mencapai 3,4 persen dibandingkan sebulan lalu, dan 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kenaikan indeks harga impor juga dipengaruhi kenaikan harga minyak dunia. Hrga minyak dunia mencapai 64,44 dolar Amerika per barel di bulan Maret, naik sebanyak 5,8 persen dibandingkan bulan Februari lalu dengan 60,89 dolar Amerika per barel.
Pihak BOK menjelaskan bahwa harga minyak dan bahan baku mulai turun sejak awal bulan April, namun dampaknya pada harga barang sebenarnya perlu dipantau karena terdapat banyak kemungkinan perubahan, seperti kembali merebaknya virus COVID-19.