Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) pada hari Kamis (14/04) mengatakan pihaknya akan mengumumkan hasil penilaian atas keamanan vaksin COVID-19 Janssen yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Johnson and Johnson pada minggu depan.
EMA dilaporkan akan segera menyelesaikan pembahasan terkait sejumlah kasus pembekuan darah setelah suntikan vaksin Janssen dan akan mengeluarkan rekomendasinya mengenai hal tersebut.
EMA menambahkan, sebelum dirilisnya rekomendasi tersebut, pihaknya mempertahankan pendapatnya bahwa manfaat vaksin Janssen lebih besar dibandingkan bahaya efek sampingnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan penghentian vaksinasi dengan vaksin Janssen karena kasus pembekuan darah yang langka tapi serius.
Setelah itu, beberapa negara menunda atau menghentikan vaksinasi dengan menggunakan vaksin Janssen.
Sebagai langkah antisipasi, pihak Johnson and Johnson menunda peluncuran vaksinnya di Eropa.
Sementara itu, Denmark yang telah menerima vaksin Janssen sebanyak 30 ribu dosis menangguhkan jadwal vaksinasi.
Denmark juga memutuskan secara permanen untuk tidak menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca untuk vaksinasi di dalam negeri.