Kelompok negara-negara maju G7 mengungkapkan dukungannya atas kebijakan baru Amerika Serikat (AS) terhadap Korea utara dan mendesak rezim Korea Utara untuk menahan diri dari melakukan provokasi dan kembali berdialog untuk menghentikan program nuklirnya.
Para menteri luar negeri dan pembangunan dari negara-negara kelompok G7 merilis sebuah pengumuman resmi bersama pada hari Rabu (05/05) usai pertemuan di London, Inggris. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para diplomat, termasuk dari Korea Selatan, India, Australia, dan Brunei Darussalam.
Dalam pernyataan tersebut, para menteri mengatakan mereka tetap berkomitmen pada tujuan agar Korea Utara meninggalkan program senjata pemusnah massal yang melanggar hukum dan program rudal balistiknya secara penuh, dapat diverifikasi, dan tidak dapat dikembalikan.
Mereka juga menyambut baik kesiapan AS untuk terus melakukan upaya "dalam hal tersebut" dan memberikan dukungannya.
Ditekankan bahwa pihaknya akan mengimplementasikan secara penuh sanksi-sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara dan mendesak negara itu untuk memenuhi segala kewajiban internasionalnya.
Para menteri dari negara-negara G7 juga mengungkapkan dukungan mereka untuk pembukaan kembali dialog antar-Korea dan penyelesaian damai ketegangan di Semenanjung Korea, sembari menunjukkan kekhawatiran serius atas pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.