Pencarian berlanjut untuk mencari korban yang terjebak di reruntuhan gedung yang roboh di Kota Gwangju, Korea Selatan.
Gedung lima lantai di sebuah situs konstruksi runtuh saat dihancurkan pada sekitra pukul 16.22 hari Rabu (09/06) waktu setempat, mengubur sebuah bus yang sedang berhenti di halte bus di dekat tempat kejadian.
Kejadian tersebut menyebabkan 9 orang penumpang meninggal dunia dan 8 orang mengalami cedera serius.
Pemadam kebakaran pada hari Kamis (10/06) mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian sepanjang malam untuk menemukan pejalan kaki atau pekerja konstruksi yang mungkin masih terjebak di reruntuhan, namun belum ada korban tambahan yang ditemukan.
Saat operasi pencarian diselesaikan, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan gabungan di lokasi kejadian pada hari Kamis (10/06) bersama organisasi-organisasi terkait, termasuk Layanan Forensik Nasional.
Polisi uga akan membentuk satuan tugas untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Sementara itu, Presiden Moon Jae-in menyerukan penyelidikan segera dan menyeluruh atas kejadian runtuhnya gedung tersebut dan menentukan pihak yang bertanggung-jawab.
Menurut juru bicara kepresidenan, Park Kyung-mee, pada hari Kamis (10/06), Moon mendesak pihak kepolisian dan kementerian pertanahan untuk mencari tahu kesahan proses perizinan penghancuran gedung tersebut dan apakah langkah keamanan yang memadai telah dilakukan.
Cung Mong-gyu, Ketua Hyundai Development Company (HDC) pada hari Rabu (09/06) meminta maaf atas peristiwa tragis tersebut.
Dalam sebuah jumpa pers di balai kota Gwangju pada hari Kamis (10/06), Chung mengatakan dia secara tulus meminta maaf dan merasakan tanggung-jawab yang besar atas apa yang telah terjadi.
HDC adalah kontraktor di situs yang sedang dibangun kembali tersebut.
Chung berjanji akan melakukan segala upaya untuk membantu para korban dan keluarganya dan mengambil langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.