Seorang pejabat senior kementerian pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan prioritas pemerintahan Biden adalah untuk meningkatkan keamanan kolektif melaui kerja sama erat dengan para sekutu dan mitranya dalam melawan kemampuan rudal musuh potensial AS.
Leonor Tomero, Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Pertahanan Nuklir dan Rudal, mengungkapkan hal tersebut dalam kesaksian dan pernyataan tertulis untuk sidang dengar pendapat subkomite Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada hari Rabu (09/06) waktu setempat.
Menurut Tomero, Korea Utara, Iran, Rusia, dan China terus meningkatkan kemampuan rudal mereka sehingga penguatan pertahanan kolektif bersama sekutu dan mitranya menjadi fokus kementerian pertahanan saat ini.
Dilanjutkannya, Indo-Pasifik merupakan salah satu wilayah terpenting dan kerja sama dengan sekutunya seperti Korea Selatan, Jepang dan Australia adalah upaya yang dilakukan untuk pertahanan kolektif terhadap rudal musuh.
Tomero menambahkan bahwa Korea Utara terus melakukan pengembangan dan penempatan rudal balistik antar benua (ICBM) dan rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM), yang memiliki kemampuan lebih tinggi, sehingga menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi Korea Selatan, AS, dan Jepang.
Ia meneruskan bahwa Korea Utara telah menunjukkan beragam rudal balistik dalam parade militernya di bulan Januari lalu, dan uji coba peluncuran rudal terakhir menunjukkan upaya Pyongyang untuk mengembangkan rudal jarak dekat dan menengah yang lebih maju dan andal.