Rasio utang rumah tangga terhadap Produk domestik Bruto (PDB) Korea Selatan melampaui 103 persen, merupakan angka tertinggi yang pernah tercatat.
Menurut 'Laporan Kebijakan Moneter dan Kredit' yang diserahkan Bank Sentral Korea (BOK) ke Majelis Nasional hari Kamis (10/06), utang rumah tangga mungkin meningkat untuk sementara waktu jika mempertimbangkan kondisi keuangan yang didukung pemerintah dan permintaan jual-beli serta penyewaan rumah.
Rasio utang rumah tangga terhadap PDB telah meningkat sejak tahun 2019, sejalan dengan peningkatan harga perumahan dan pinjaman rumah tangga, sehingga rasio tersebut melonjak ke angka 103,8 persen pada akhir tahun 2020, dari 91, 8 persen di akhir tahun 2018.
Angka itu yang tertinggi sejak kuartal keempat tahun 1962, saat data statistik terkait pertama dibuat.
BOK mengaitkan peningkatan tersebut dengan kenaikan tajam harga perumahan baru-baru ini, yang sangat kontras dengan pendapatan dan pengeluaran dasar.
BOK juga mengkhawatirkan 'ketimpangan keuangan' yang disebabkan oleh peningkatan utang rumah tangga dan kenaikan harga perumahan tersebut dapat menghalangi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.