Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Korea Selatan untuk berupaya menyelesaikan masalah aset Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan.
Pemerintah Iran mengatakan Rouhani membuat permintaan tersebut pada hari Selasa (20/07), saat menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Korea Selatan yang baru untuk Tehran, Yun Kang-hyeon.
Presiden Iran itu dilaporkan mengatakan dia berharap isu yang disesali tersebut dapat segera diselesaikan, mengatakan hal tersebut berdampak negatif pada hubungan bilateral dan kepercayaan antara Iran dan Korea Selatan.
Rouhani mengatakan walaupun Korea Selatan telah membuat beberapa janji, namun isu tersebut tetap belum terselesaikan dan Iran sedang menghadapi masalah pembelian peralatan medis dan farmasi, serta vaksin COVID-19.
Ditambahkannya, penggunaan dana yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan adalah jelas hak Iran, dan berharap segera dapat menyelesaikan isu yang disebabkan oleh sanksi "ilegal" Amerika Serikat (AS) tersebut.
Dana sekitar tujuh miliar dolar AS hasil penjualan minyak Iran dari Korea Selatan telah dibekukan di dua bank Korea Selatan sejak AS memasukkan bank sentral Iran ke dalam daftar sanksi di tahun 2018.