Pemegang saham terbesar dari perusahaan manajemen aset Hwacheon Daeyu, yang menjadi pusat skandal favoritisme, hadir untu menjalani interogasi pada hari Senin (27/09).
Kim Man-bae, yang menjadi sosok kunci dalam skandal tersebut, hadir di Kantor Polisi Yongsan Seoul sebagai saksi. Saat ditanya oleh para wartawan apakah dia menerima bantuan dari tokoh politik, Kim membantah hal tersebut.
Berdasarkan laporan audit perusahaan yang dilaporkan pada Analisis Data, Penarikan dan Sistem Transfer di Layanan Pengawas Keuangan pada bulan April, Kim meminjam 47,3 miliar won dari perusahaan sebagai utang jangka panjang.
Kim mengatakan dia menggunakan utang tersebut untuk biaya operasional, menekankan bahwa seluruh rincian ada di akunnya dan dia akan bekerjasama secara aktif dalam penyelidikan polisi.
Mengenai kontroversi putra Kwak Sang-do, seorang pembuat kebijakan Korea Selatan, yang dilaporkan menerima pesangon sebesar 5 miliar won dari perusahaan tersebut, Kim mengatakan bahwa dia mengalami kecelakaan industri, dan menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan privasi.
Hwacheon Daeyu mengambil bagian dalam proyek pengembangan Daejang-dong, Seongnam, saat Gubernur Gyeonggido Lee Jae-myung menjabat sebagai wali kota. Dugaan pemberian perlakuan khusus tersebut diangkat setelah perusahaan itu diketahui mendapatkan keuntungan yang besar.