Pemerintah Korea Selatan menyatakan fokus ketidakpastian ekonomi beralih dari konsumsi domestik ke bidang eksternal. Kenaikan harga barang bulan ini diperkirakan mencapai 3%.
Menurut tren ekonomi terkini yang dirilis Kementerian Strategi dan Keuangan pada Jumat (15/10), ekspor Korea Selatan bertahan dalam kondisi baik. Perekrutan meningkat drastis. Namun sektor jasa dan layanan masih mengalami ketidakpastian.
Perwakilan Kementerian Strategi dan Keuangan menerangkan, dari segi konsumsi domestik, dampak pandemi gelombang keempat mulai menurun sehingga mengurangi ketidakpastian ekonomi, namun ketidakpastian unsur-unsur eksternal tampak meningkat.
Menurutnya, bulan lalu fokus ketidakpastian ekonomi tertuju pada konsumsi domestik, sementara di bulan ini fokus ketidakpastian tertuju pada sektor layanan tatap muka.
Terkait kenaikan harga barang, tahun lalu harga barang dapat diturunkan dengan bantuan biaya komunikasi, sedangkan tahun ini harga barang akan naik seiring kenaikan harga minyak dunia dan nilai tukar valuta asing.
Harga hasil pertanian, perikanan, dan peternakan cenderung menurun pada masa panen, namun seluruh harga barang diperkirakan akan naik 3% bulan ini.
Pelaksanaan pemulihan kehidupan sehari-hari diperkirakan akan turut mempengaruhi harga pangan, terutama harga makanan restoran, biaya jasa pribadi dan layanan sejenisnya.
Terkait nilai tukar Won terhadap dolar AS mencapai 1.200 Won per 1 Dolar AS, perwakilan kementerian menyatakan kenaikan nilai tukar tersebut akan berdampak positif pada ekspor dan pertumbuhan ekonomi mengingat ketergantungan ekspor Korea Selatan.
Namun, kenaikan harga minyak dan nilai tukar kemungkinan besar berdampak negatif pada harga barang dalam negeri untuk jangka waktu pendek.