Pemerintah Korea Selatan pada hari Senin (18/10) menggelar pertemuan strategi ekonomi dan keamanan eksternal, dan dihadiri oleh 11 pejabat tinggi pemerintah, termasuk lima menteri urusan ekonomi.
 
Dalam pertemuan tersebut, agenda pertama yang dibahas adalah arah menanggapi permintaan data rahasia operasional perusahaan semikonduktor Korea Selatan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
 
Wakil Perdana Menteri Korea Selatan Hong Nam-ki mengutarakan bahwa pemerintah Seoul telah membahas masalah ini dengan menteri-menteri urusan ekonomi, serta Seoul dan Washington juga tengah melakukan pembicaran erat. 
 
Hong kemudian menekankan bahwa pemerintah Korea Selatan akan berbagi informasi dengan perusahaan-perusahaan di dalam negeri, mengingat otonomi perusahaan atas informasi sensitif serupa. 

Menurutnya, pemerintah akan memberikan dukungan agar perusahaan menanggapinya dalam waktu yang tepat secara memadai.
 
Untuk itu, Hong menyatakan komitmennya agar pemerintah lebih meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta.
 
Adapun, perihal masuknya Korea Selatan dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) juga dibahas dalam pertemuan tersebut.
 
Sebelumnya di tengah menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan G20 pada 14 Oktober, Wakil PM Hong telah menyebutkan bahwa Korea Selatan harus membuat keputusan untuk menjadi anggota dalam perjanjian tersebut pada sekitar tanggal 25 Oktober.
 
Dalam pertemuan yang digelar seminggu sebelum pembuatan keputusan tersebut, pemerintah meninjau faktor-faktor yang menjadi kekhawatiran, seperti kerugian yang diakibatkan dari keputusan untuk masuk dalam perjanjian dan juga mengatur jadwal untuk bergabung dalam perjanjian tersebut.
  
Demikian pula, pemerintah Korea Selatan telah membahas strategi untuk menumbuhkan dan melindungi teknologi dalam negeri di tengah persaingan global yang ketat, dan akan menyediakan rincian langkah tambahan untuk kerja sama antara instansi-instansi pemerintah.