Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara meluncurkan satu rudal balistik yang belum teridentifikasi ke Laut Timur dari Sinpo, Hamgyeong Selatan, Korea Utara, pada pukul 10.17 hari Selasa (19/10).
JCS mengatakan bahwa pihaknya memperketat kesiagaan akan peluncuran tambahan, dengan kerja sama erat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), sembari mencermati perkembangan situasi yang ada.
Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS tengah menganalisis informasi lebih lanjut mengenai rudal tersebut, termasuk jenis proyektil, jarak jangkauan, dan lainnya.
Terdapat perkiraan bahwa peluncuran kali ini adalah uji coba peluncuran rudal balistik dari kapal selam (SLBM) karena peluncuran dilakukan dari Sinpo, yang merupakan fasilitas pengembangan SLBM Korea Utara.
Peluncuran kali ini dilakukan 19 hari setelah peluncuran rudal pada tanggal 30 September lalu, dan merupakan peluncuran kedelapan dalam tahun ini.
Pada bulan lalu, Korea Utara melakukan uji coba peluncuran misil sebanyak empat kali, termasuk peluncuran dua rudal jelajah, dua rudal balistik jarak pendek, misil supersonik Hwasong-8, dan misil dari darat-ke-udara model baru.
Korea Utara mempercepat pengembangan persenjataannya setelah mengumumkan rencana lima tahun peningkatan kemampuan pertahanan pada bulan Januari lalu.
Sementara itu, Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Nasional untuk mengambil langkah lanjutan.
Peluncuran kali ini dilakukan di tengah proses upaya pembukaan kembali dialog dengan Korea Utara, sehingga banyak pihak yang sedang memperhatikan niat Korea Utara.