Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyebut pertahanan yang kuat selalu ditujukan untuk mengamankan perdamaian.

Dalam acara pembukaan Seoul International Aerospace and Defense Exhibition (ADEX) pada hari Rabu (20/10), Presiden Moon mengatakan bahwa Korea Selatan akan bekerja keras untuk menciptakan perdamaian bersama komunitas internasional, menuju pembangunan militer pintar dan kuat berbasis teknologi canggih dan ilmu pengetahuan.

Menurut Kantor Kepresidenan Cheongwadae, Moon menghadiri pameran tersebut untuk pertama kalinya dalam empat tahun masa pemerintahannya untuk mengonfirmasi kinerja industri pertahanan dan kedirgantaraan yang ditumbuhkan secara intensif di bawah pemerintahan saat ini, serta memberikan dorongan moral kepada para pejabat yang terlibat. 

Presiden Moon mengatakan bahwa Korea Selatan akan mengembangkan industri pertahanan sebagai industri strategis utama nasional untuk menjaga hidup dan kekayaan rakyat Korea Selatan. 

Dia juga berjanji untuk meningkatkan pengeluaran guna memperkuat kemampuan militer hingga lebih dari 80 persen pada tahun 2026 dan meningkatkan dukungan sebanyak empat kali untuk pengembangan suku cadang teknologi dalam negeri.

Adapun, dia juga menegaskan Korea Selatan akan mencapai pengembangan mandiri dalam berbagai bidang mesin pesawat nirawak, termasuk pesawat tempur, hingga awal tahun 2030-an, dan membangun kemampuan untuk menjadi salah satu dari tujuh kekuatan terbesar dunia dalam sektor penerbangan. 

Menjelang rencana peluncuran roket Korea Selatan, Nuri, pada hari Kamis (21/10), Moon menyatakan komitmen akan pengamanan teknologi utama dan mendorong pertumbuhan sektor industri ruang angkasa swasta. 

Dalam pidatonya, Presiden Moon tidak menyebut perihal terkait uji coba peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) yang dilakukan Korea Utara pada Selasa (19/10) kemarin. 

Dalam kesempatan itu, Presiden Moon menghadiri acara pembukaan ADEX secara langsung dan menaiki jet tempur Korea FA-50.