Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Kamis (21/10) menyatakan kerja sama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) telah diperkuat untuk meningkatkan kepercayaan menyangkut pelacakan rudal Korea Utara.
Kementerian tersebut melalui laporannya dalam inspeksi dan audit Majelis Nasional menilai bahwa Korea Utara terus melanjutkan penelitian dan pengembangan rudal, termasuk uji coba peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) baru pada hari Selasa (19/10) lalu.
Dituturkannya, pasukan militer Korea Utara melengkapi fasilitas pengawasan di wilayah perbatasan untuk mencegah pelarian dan pembelotan prajurit, serta memperkuat pengawasan terhadap kapal nelayan Korea Utara dan China di laut timur dan barat.
Kementerian menambahkan pihaknya mengoperasikan aset pendeteksi milik Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), dan mempertahankan sistem berbagi informasi dalam waktu nyata.
Kementerian juga melaporkan mengenai uji coba peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) Korea Selatan dari kapal selam Dosan Ahn Changho yang berbobot 3.000 ton pada 15 Otober lalu, dan menilai bahwa dengan kepemilikan SLBM tersebut, Korea Selatan mampu mencegah ancaman dari segala arah.
Usai inspeksi dan audit Majelis Nasional, para anggota parlemen juga bertanya tentang tanggapan dan penanggulangan pihak militer Korea Selatan atas peluncuaran SLBM Korea Utara, di mana pihak kementerian kemudian menjawab bahwa pihaknya menilai SLBM Korea Utara masih berada di tahap awal dan teknologi SLBM Korea Selatan lebih maju lima tahun dibandingkan Korea Utara.