Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong mengatakan bahwa rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) milik Korea Selatan memiliki fungsi yang jauh lebih canggih daripada SLBM milik Korea Utara sehingga rudal yang diluncurkan Korea Utara baru-baru ini mampu dilawan oleh militer Korea Selatan.

Chung  dalam inspeksi dan audit Majelis Nasional untuk Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Unifikasi pada Kamis (21/10) menyampaikan bahwa dirinya berpendapat bahwa SLBM yang berhasil diluncurkan Korea Selatan pada tanggal 15 September lalu memiliki fungsi yang lebih unggul daripada SLBM yang diluncurkan Korea Utara beberapa hari lalu.

Saat ditanya apakah peluncuran SLBM Korea Utara belakangan ini adalah provokasi strategis, Chung menanggapi dengan menjawab bahwa pemerintah Korea Selatan menanggapi peluncuran itu dengan serius dan militer Korea Selatan dilengkapi dengan kemampuan untuk melawan rudal tersebut. Dengan kata lain, peluncuran SLBM Korea Utara tidak dipandang sebagai provokasi strategis.

Dalam inspeksi dan audit Majelis Nasional pada hari Rabu (20/10), Chung mengatakan bahwa Korea Utara tidak melakukan porvokasi strategis yang didefinisikan Korea Selatan sejak Desember 2017 dan peluncuran SLBM tidak dipandang sebagai provokasi serius yang dapat merusak kesepakatan militer antar-Korea.

Chung menerangkan indikator provokasi strategis adalah apakah provokasi yang dilakukan memiliki dampak yang sangat serius pada keamanan di seluruh Semenanjung Korea.

Ketika disebut bahwa pemerintah tidak mempermasalahkan uji coba peluncuran rudal Korea Utara, Chung membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa pemerintah menyebut hal itu dari waktu ke waktu dan mengungkapkan penyesalan akan uji coba yang dilakukan Korea Utara.