Sebuah laporan terbaru dari KBS menunjukkan bahwa bendungan Supung di Korea Utara, yang hanya beroperasi sebagian, mulai memproduksi listrik dengan skala penuh.
Bendungan yang dikelola bersama oleh Korea Utara dan China itu memiliki kapasitas penghasil listrik sebesar 800.000 kilowatt, merupakan yang terbesar di Korea Utara.
Di antara tujuh unit pembangkit listrik di Bendungan Supung, tenaga listik dari unit 1, 4, dan 5 dikirim ke China, unit 3, 6, dan 7 ke Korea Utara, dan unit 2 memiliki transmisi daya variabel, tetapi situasinya telah berubah baru-baru ini.
Sebagian besar daya listrik diarahkan ke China yang sedang mengalami kekurangan listrik terburuk dalam 10 tahun terakhir.
Pada bulan September lalu, impor listrik China dari Korea Utara melonjak 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 35.974 megawatt.
Laporan itu menyebutkan bahwa sanksi PBB terhadap Korea Utara melarang ekspor batu bara, bijih besi, makanan dan produk pertanian, namun perdagangan listrik tidak dibatasi.
Demikian China diperkirakan akan terus meningkatkan impor listrik dari Korea Utara.