Sekitar 1,07 juta orang warga Korea diketahui telah memutuskan untuk menghentikan pengobatan penunjang hidup mereka.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menyatakan bahwa hingga 30 Oktober tahun ini, sebanyak 1.075.944 orang telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan pengobatan untuk menopang hidup mereka.

Sistem keputusan untuk pengobatan penunjang hidup diterapkan untuk memberikan pasien hak untuk memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bermartabat serta memberikan pilihan kepada pasien atau keluarganya untuk meneruskan atau menghentikan pengobatan penunjang hidup.

Sejak peraturan keputusan pengobatan penunjang hidup diberlakukan pada Februari 2018, telah sebanyak satu juta orang dalam 3,5 tahun menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan pengobatan penunjang hidup.

Kini, sebanyak 317 fasilitas medis, termasuk  45 unit rumah sakit tingkat atas, di seluruh Korea Selatan menerapkan sistem keputusan penghentian pengobatan penunjang hidup tersebut.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Kwon Deok-chul telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan pengobatan penunjang hidup pada Rabu (24/11).

Dia mengatakan dirinya menilai tujuan sistem keputusan pengobatan penunjang hidup adalah agar dapat mengakhiri hidup dengan bermartabat dan nyaman.

Untuk menandatangani surat pernyataan tersebut, orang yang berminat harus berkonsultasi secara tatap muka ke lembaga yang terdaftar di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.