Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan sekitar 3.300 kasus penularan COVID-19 pada Senin (29/11), di tengah berkembangnya kekhawatiran akan varian Omicron.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) pada Senin (29/11) mengatakan tercatat 3.308 kasus penularan baru yang telah terkonfirmasi sepanjang hari Minggu (28/11), menaikkan jumlah total kasus mencapai 444.200 kasus.
Jumlah harian tersebut berkurang 600 kasus dari sehari sebelumnya akibat kurangnya tes COVID-19 yang dilakukan pada akhir pekan, namun menandai jumlah kasus terbanyak yang tercatat pada hari Senin.
Jumlah pasien kritis berkurang 18 orang dari sehari sebelumnya ke 629 orang, namun tetap berada di atas angka 600 selama lima hari berturut-turut.
Jumlah total kasus kematian tercatat sebanyak 3.580 kasus dengan penambahan 32 kasus baru. Tingkat fatalitas kasus sebesae 0,81 persen, menunjukkan peningkatan dari 0,78 persen pada 1 November lalu.
Hingga hari Minggu (28/11), lebih dari 75 persen kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 gejala berat di seluruh Korea Selatan telah terisi.
Dari antara kasus-kasus baru tersebut, sejumlah 3.286 kasus merupakan penularan lokal dan 23 berasal dari luar negeri.
Wilayah ibu kota mencatatkan 76,8 persen dari total kasus penularan lokal dengan laporan 2.524 kasus. Wilayah di luar ibu kota mencatatkan penambahan 762 kasus.
Di tengah terus meningkatnya jumlah pasien kritis dan kasus kematina, Presiden Moon Jae-in akan menggelar rapat pencegahan penularan COVID-19 pada Senin (29/11) untuk menilai situasi dan langkah tanggapan.