Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Senin (06/12) menerbitkan buku putih diplomatik tahunan 2021 yang memuat hal-hal inti dan pencapaian hubungan internasional Korea Selatan selama tahun 2020, termasuk tanggapan dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat pandemi COVID-19.

Sebuah bab terpisah didedikasikan untuk memuat perkembangan diplomatik dalam tanggapan pandemi COVID-19, di mana pihak kementerian mengutip perihal pesawat sewaan yang dikirim untuk memulangkan 52 ribu warga negara Korea Selatan dari 121 negara pada akhir tahun lalu.

Disebutkan pula bahwa Korea Selatan telah mengamankan impor masker dan suku cadang industri, membebaskan para pebisnis dari proses karantina, dan secara aktif berpartisipasi dalam perjuangan global melawan virus corona, termasuk melalui peluncuran dewan kerja sama kesehatan dan karantina di Asia Timur Laut. 

Dalam hal hubungan antar-Korea, kementerian menilai bahwa pihaknya melanjutkan upaya untuk menghidupkan kembali momentum untuk pembicaraan denuklirisasi dengan Korea Utara, meskipun Pyongyang menutup perbatasannya dan meningkatkan ketegangan hubungan antara kedua Korea.

Menyebut Jepang sebagai "negara tetangga terdekat," kementerian mengatakan pihaknya melakukan upaya untuk menangani dan mengembangkan hubungan Korea Selatan dan Jepang secara stabil berdasarkan pendekatan dua jalur, yaitu dengan memisahkan masalah sejarah masa lalu dan kerja sama yang berorientasi masa depan.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga menilai perkembangan lanjutan dari kemitraan kerja sama strategis antara Seoul dan Beijing, dengan mengutip penetapan tahun ini dan tahun depan sebagai tahun pertukaran budaya, serta dialog yang dilakukan oleh para pejabat tinggi dari kedua negara.

Di bidang diplomasi ekonomi, pihaknya mengatakan bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat akan perlunya kerja sama bilateral untuk mengamankan rantai pasokan global yang kuat, yang akhir-akhir ini menjadi sorotan hangat di dunia, dan melakukan diskusi terkait.