Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pembicaraan telepon bersama Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al-Nahyan pada hari Senin (17/01).
Percakapan telepon itu dilakukan setelah Uni Emirat Arab (UEA) membatalkan pembicaraan yang direncanakan antara kedua pemimpin pada hari Senin (17/01) dengan alasan "masalah negara yang tidak terduga dan mendesak".
Juru bicara kepresidenan Park Kyung-mee melaporkan bahwa dalam percakapan selama 25 menit tersebut, Presiden Moon mengatakan bahwa meskipun dia tidak bertemu putra mahkota secara langsung, namun dia menyampaikan terima kasih atas keramahan yang ditunjukkan oleh Perdana Menteri UEA kepada delegasi Korea Selatan.
Secara khusus, Presiden Moon menyampaikan belasungkawa atas para korban serangan pesawat tak berawak yang mematikan di fasilitas minyak utama dan bandara internasional di Abu Dhabi. Serangan yang diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman itu menyebabkan tiga korban jiwa.
Putra Mahkota UEA mengatakan kepada Presiden Moon bahwa serangan itu telah diantisipasi dan meminta pengertian atas pembatalan pembicaraan langsung antara keduanya.
Presiden Moon dan Putra Mahkota UEA juga membahas kerja sama pertahanan antara kedua negara selama pembicaraan telepon tersebut.
Sebelumnya, pada hari kedua dalam lawatannya di Dubai, Presiden Moon Jae-in mengunjungi Paviliun Korea di Dubai Expo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Moon mengatakan bahwa salah satu alasan utama kunjungannya ke Dubai adalah untuk mempromosikan Busan sebagai tuan rumah Expo Dunia 2030, serta menjanjikan dukungan pemerintah untuk upaya tersebut.
Sementara itu, setelah menyelesaikan agenda kunjungannya di Uni Emirat Arab, Presiden Moon akan berangkat ke Arab Saudi, negara pengimpor senjata terbesar di dunia pada Selasa (18/01) sore.