Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan pihaknya sedang mengamati serangkaian tren ketegangan Korea Utara.

Pernyataan itu disampaikan saat ditanya tentang pendapat kementerian terkait keputusan Korea Utara untuk mempertimbangkan pencabutan penangguhan uji coba nuklir dan rudal balistik antar-benua dan peluncuran rudal Korea Utara yang dilakukan secara berturut-turut belakangan ini.

Perwakilan kementerian itu mengatakan bahwa pemerintah akan bersiap untuk kemungkinan kondisi yang memburuk, dan mendesak Korea Utara untuk bersedia berdialog agar kondisi hubungan antar-Korea tidak memburuk seperti di masa lalu saat ketegangan di Semenanjung Korea memuncak.

Akan tetapi, perwakilan itu tidak memberikan tanggapan tentang kemungkinan Korea Utara secara nyata mencabut moratorium uji coba nuklir dan rudal balistik antar-benua.

Terkait deklarasi akhir Perang Korea, perwakilan itu memaparkan bahwa pihaknya tetap mengupayakan pembicaraan dengan negara-negara terkait tentang kebijakan untuk mengontrol kondisi di Semenanjung Korea dan deklarasi akhir Perang Korea pun tetap dibahas di dalamnya.

Sementara itu, Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Kamis (20/01) melaporkan bahwa Komite Sentral Partai Buruh mengadakan rapat politbiro bersama Pemimpin Kim Jong-un, serta menginstruksikan semua sektor terkait untuk sepenuhnya mempertimbangkan kembali langkah-langkah pembangunan kepercayaan yang telah dibuat sebelumnya dan secara proaktif dan cepat meninjau kembali kemungkinan untuk melanjutkan kembali semua kegiatan yang selama ini dihentikan untuk sementara.

Melalui laporan tersebut, ditafsirkan Korea Utara akan mencabut moratorium uji coba nuklir dan rudal balistik antar-benua yang dideklarasikan pada April 2018 lalu.