Virus corona varian Omicron telah menjadi varian yang dominan di Korea Selatan.
Menteri Keamanan dan Adminstrasi Publik Korea Selatan Jeon Hae-cheol mengatakan pada hari Senin (24/01) bahwa jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi varian Omicron secara nasional tercatat mencapai 50,3 persen pada minggu ketiga Januari.
Lonjakan kasus baru yang dipicu oleh varian Omicron membuat jumlah rata-rata kasus harian meningkat sekitar 50 persen dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, dengan catatan 4.962 kasus.
Sedangkan jumlah pasien dengan gejala berat dan kritis turun hingga ke kisaran 410 kasus dalam empat minggu terakhir. Tingkat keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) pun turun hingga mencapai 20 persen.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan akan mempercepat revisi sistem medis yang berpusat pada lembaga medis umum sebagai langkah persiapan menghadapi lonjakan kasus COVID-19 akibat merebaknya varian Omicron.
Menteri Jeon mengutarakan bahwa tes PCR akan dilakukan pada pasien yang berisiko tinggi, dan warga lainnya akan mendapatkan rapid test antigen.
Ditambahkannya pula bahwa mulai 26 Januari, periode karantina di rumah bagi orang yang telah menerima suntikan dua dosis vaksin akan diperpendek dari yang sebelumnya 10 hari menjadi 7 hari.
Adapun menjelang liburan Tahun Baru Imlek, Korea Selatan akan melakukan pemeriksaan dini di tujuh tempat istirahat di jalan-jalan tol utama di seluruh negeri dan dua stasiun kereta cepat, serta terimnal bus selama sebulan mendatang.
Sementara itu, Korea Selatan hingga Senin (24/01) dini hari melaporkan terdapat penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 7.159 kasus, termasuk di antaranya 354 kasus yang berasal dari luar negeri.