Rancangan anggaran belanja negara tambahan senilai 59 triliun won yang diloloskan dalam sidang kabinet hari Kamis (12/05), jika diloloskan di parlemen, akan menjadi yang terbesar dalam sejarah.
Hal terpenting dari rancangan anggaran pemerintah yang baru adalah menyediakan kompensasi setidaknya 6 juta won bagi setiap pemilik usaha kecil yang mengalami penurunan penjualan.
Dana dukungan tersebut dapat dinaikkan hingga 10 juta won sesuai skala usaha atau jumlah kerugian yang dialami.
Subyek penerima dana bantuan ini adalah 3,7 juta pengusaha, termasuk 50 bidang usaha yang belum pernah menerima kompensasi kerugian hingga saat ini, termasuk agen perjalanan.
Anggaran sebesar 3 triliun won juga dialokasikan untuk subsidi stabilisasi kehidupan masyarakat yang berjuang di tengah inflasi, termasuk bagi para pengajar di tempat les, sopir taksi, dan seniman.
Anggaran dana ini akan diambil dari penerimaan pajak tahun ini, di mana pemerintah memperkirakan akan menerima pajak lebih dari 50 triliun won, termasuk dari pajak perusahaan dan pendapatan.
Namun hal tersebut mengundang kontroversi, sebagaimana anggaran belanja negara tambahan terbesar dalam sejarah ini disusun berdasarkan penerimaan pajak yang belum diterima.