Pada hari Senin (16/05), Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan Choo Kyung-ho dan Gubernur Bank Sentral Korea (BOK) Rhee Chang-yong mengadakan pertemuan pertama sejak peluncuran pemerintahan Korea Selatan yang baru, dan sependapat bahwa ekonomi Korea Selatan sedang menghadapi kondisi serius.
Keduanya mengakui bahwa ekonomi Korea Selatan terpengaruh oleh krisis Ukraina yang berkepanjangan dan kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang menyebabkan ketidakpastian.
Keduanya terutama mengkhawatirkan tekanan inflasi yang menyebabkan meluasnya kesulitan ekonomi masyarakat secara keseluruhan, selain peningkatan volatilitas nilai valuta asing yang pada akhirnya dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Kedua pejabat senior itu sepenadpat bahwa kedua lembaga di bawah pimpinan mereka harus menjaga konsultasi erat dan membuat kebijakan yang paling tepat untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi saat ini.
Untuk itu, Choo dan Rhee berjanji akan melakukan pertemuan secara rutin di masa depan.
Sementara itu, Gubernur BOK mengatakan bahwa melihat kondisi hingga bulan April, maka pihaknya tidak perlu mempertimbangkan pengambilan kebijakan besar, seperti beberapa kali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen poin.
Akan tetapi, dia menambahkan bahwa BOK perlu memutuskan untuk mengambil langkah serupa atau tidak, setelah mengamati perubahan kondisi ekonomi dan inflasi ke depannya.