Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada hari Rabu (25/05) mengungkapkan terdeteksi adanya tanda-tanda Korea Utara sedang melakukan uji pengoperasian peledak nuklir di fasilitas uji coba nuklir Punggye-ri dan tempat lainnya dalam rangka persiapan uji coba nuklir ketujuh negara itu.
Wakil Ketua Kantor Kepresidenan Urusan Keamanan Nasional Kim Tae-hyo mengutarakan hal tersebut pada Rabu (25/05), menambahkan bahwa kecil kemungkinan uji coba nuklir akan dilakukan dalam kurun waktu satu atau dua hari ke depan, namun terdapat kemungkinan yang cukup besar di kemudian hari.
Dia melanjutkan bahwa tahap persiapan akhir uji coba nuklir untuk mengevaluasi skala dan target yang ingin dicapai otoritas Korea Utara sudah hampir selesai.
Kantor Kepresidenan Urusan Keamanan Nasional menganalisis bahwa Korea Utara telah meluncurkan satu rudal balistik antar-benua (ICBM) dan dua rudal balistik jarak pendek (SRBM) pada Rabu (25/05) antara rentang waktu pukul 06.00 hingga 06.42.
Dari ketiga rudal balistik tersebut, peluncuran pertama diperkirakan adalah ICBM Hwasong-17, sehingga Presiden Yoon Suk Yeol secara langsung memimpin pertemuan Dewan Keamanan Nasional sebelum Korea Utara melakukan penembakan rudal berikutnya.
Wakil Ketua Kim mengatakan bahwa provokasi Korea Utara ini memiliki tujuan politik untuk menguji postur pertahanan dan keamanan pemeritah Korea Selatan yang baru.
Dia juga mengatakan provokasi Korea Utara yang dilakukan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memasuki wilayah AS usai perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang, merupakan sebuah pesan strategis yang ditujukan kepada Korea Selatan dan AS.