Jumlah kasus harian COVID-19 yang baru dikonfirmasi di Korea Selatan tetap berada di kisaran sepuluh ribu kasus. 

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pada hari Kamis (26/05) bahwa tercatat 18.816 kasus penularan yang dikonfirmasi sepanjang hari sebelumnya, termasuk 34 kasus dari luar negeri, sehingga kasus kumulatif telah tercatat sebanyak 18.036.720 kasus.

Ini menandai pertama kalinya dalam 17 minggu penghitungan harian di hari Kamis turun ke bawah 10 ribu kasus sejak adanya laporan 14.514 kasus pada 27 Januari. 

Jumlah pasien dengan gejala sakit serius dan kritis yang sedang menerima perawatan di rumah sakit mencapai 243 orang, bertambah enam orang dari sehari sebelumnya.

Tiga puluh empat kasus kematian tambahan dilaporkan, sehingga jumlah kasus kematian telah mencapai 24.063 kasus, dengan tingkat fatalitas kasus tidak berubah, yaitu 0,13 persen.

Tingkat okupansi tempat tidur di unit perawatan intensif secara nasional tercatat sekitar 15 persen, sementara sekitar 135 ribu orang sedang dalam pemulihan dari COVID-19 di rumah.

Sementara itu, pemerintah memutuskan untuk mengakui hubungan sebab akibat perikarditis akut, sebagai efek samping dari vaksin, yang dapat terjadi dalam 42 hari setelah vaksinasi mRNA, seperti Pfizer dan Moderna.

Sebelumnya, Komite Keamanan Vaksin COVID-19 mengumumkan bahwa insiden perikarditis akut setelah dosis kedua vaksin meningkat 6,5 kali untuk Pfizer dan 1,77 kali untuk Moderna. Angka statistik signifikan serupa tidak terdapat pada vaksin AstraZeneca.

Hingga saat ini, telah dilaporkan 192 kasus perikarditis akut setelah vaksinasi dengan vaksin mRNA, Pfizer dan Moderna, di Korea Selatan.