Rezim Korea Utara tampak menginstruksikan tugas operasional tambahan kepada unit militer garis depan dan merevisi rencana terkait.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), kantor berita resmi pemerintah Korea Utara, pada hari Kamis (23/06), Korea Utara membahas masalah tersebut pada hari Selasa (21/06) dan Rabu (22/06) dalam pertemuan militer langka yang dipimpin oleh Kim Jong-un.

Dalam pertemuan Komisi Militer Pusat di bawah partai berkuasa Partai Buruh tersebut, Kim dan perwira tinggi militer dilaporkan membahas "pekerjaan tambahan untuk mengonfirmasi tugas operasi unit militer garis depan Tentara Rakyat Korea dan memodifikasi rencana operasi."

Laporan itu mengatakan bahwa masalah yang berkaitan dengan reorganisasi formasi militer penting juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

Meskipun KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tugas yang baru ditambahkan dan revisi rencana operasi itu, namun Korea Utara diperkirakan menginstruksikan tugas pengoperasian senjata taktis baru dengan hulu ledak nuklir dan rudal jarak pendek kepada unit militer di garis depan.