Pemerintah Korea Selatan membentuk 'tim investigasi gabungan untuk penipuan telepon' yang melibatkan instansi-instansi terkait, termasuk kepolisian dan kejaksaan, guna mengintegrasikan laporan dalam pemberantasan penipuan melalui telepon.

Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah pada Kamis (23/06) melaporkan hasil rapat penanggulangan untuk menangani kejahatan siber, termasuk penipuan telepon.

Tim Investigasi Gabungan secara menyeluruh melacak semua hal, mulai dari buku koleksi kas organisasi hingga staf pusat panggilan dan manajer umum.  

Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah menjelaskan bahwa tim tersebut juga akan menangani pemulihan hasil pidana, bantuan dari korban, dan sekaligus tindakan administratif terhadap perusahaan telekomunikasi ilegal.

Selain itu, tim tersebut akan melakukan investigasi di luar negeri tempat kelompok penipuan telepon berasal melalui kerja sama internasional dengan otoritas investigasi setempat.

Pusat pelaporan dan penanggulangan penipuan telepon akan dibentuk dalam tahun ini guna memudahkan para korban penipuan untuk melaporkan kerugian yang mereka derita.

Sejalan dengan hal ini, pemerintah akan menggunakan nomor telepon 112 untuk laporan penipuan telepon dan mengintegrasikan situs-situs web yang dikelola masing-masing instansi untuk pelaporan penipuan telepon.

Kasus penipuan telepon pertama dilaporkan pada tahun 2006 dan terus meningkat selama 16 tahun terakhir, dengan total jumlah kerugian mencapai 774,4 miliar won hingga tahun lalu.