Tingkat inflasi harga konsumen mencapai 6 persen di bulan Juni, tercatat sebagai kenaikan terbesar sejak krisis moneter tahun 1998 lalu. 

Menurut data statistik dari Direktorat Jenderal Statistik Nasional Korea Selatan, indeks harga konsumen bulan Juni mencapai 108,22 poin, naik 6 persen dari tahun sebelumnya. 

Ini merupakan angka inflasi tertinggi dalam 23 tahun 7 bulan sejak November 1998 lalu yang tercatat 6,8 persen. 

Harga minyak, produk olahan, jasa restoran, serta produk hasil pertanian, peternakan, perikanan mengalami kenaikan besar dari bulan sebelumnya. 

Harga produk industri naik 9,3 persen, dan khususnya harga produk minyak bumi mengalami kenaikan tertinggi hingga 39,6 persen.

Secara rinci, nilai kenaikan harga solar (50,7 persen), bensin (31,4 persen), minyak tanah (72,1 persen), dan LPG untuk kendaraan (29,1 persen).

Rasio kenaikan harga hasil pertanian, peternakan, dan perikanan tercatat sebesar 4,8 persen. Dengan tingkat kenaikan harga daging babi (18,6 persen), daging sapi impor (27,2 persen), sawi putih (35,5 persen), dan  kentang (37,8 persen).

Harga listrik, gas dan air PAM naik sebesar 9,6 persen. Diikuti dengan adanya peningkatan harga jasa sebesar 3,9 persen. 

Indeks harga produk keperluan sehari-hari naik 7,4 persen dibandingkan tahun lalu, tercatat sebagai kenaikan tertinggi sejak November 1998 lalu. 

Rasio kenaikan harga produk pokok juga meningkat sebesar 4,4 persen, tercatat paling tinggi sejak Maret 2009 lalu dengan tingkat kenaikan harga 4,5 persen.