Wakil Menteri Pendidikan Korea Selatan Jang Sang-yun menyatakan bahwa rencana percepatan usia masuk sekolah menjadi 5 tahun sulit untuk dilaksanakan. 

Dalam sesi laporan tugas Kementerian Pendidikan di Majelis Nasional Korea Selatan pada pagi hari Selasa (09/08), Wakil Menteri Jang mengatakan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab negara terhadap pendidikan dan pengasuhan anak, namun pihaknya tidak menuntut pelaksanaannya. 

Ditambahkan pula, rencana kebijakan itu dilaporkan kepada presiden sebagai sebuah usulan, namun terdapat kesalahpahaman dalam proses pelaporan tugas di mana kebijakan tersebut dilaporkan telah ditetapkan sehingga terjadi kesulitan untuk memperbaiki hal itu. 

Wakil Menteri Jang mengatakan sulit untuk menarik kembali kebijakan tersebut, namun dia berpendapat sulit untuk secara nyata menerapkan pelaksanaannya.

Pihaknya akan menerima berbagai pandangan dari masyarakat dan pakar pendidikan mengenai kebijakan pendidikan di masa depan, serta akan mengumumkan langkah revisi terkait sistem Sekolah Menengah Atas, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bahasa asing, dalam tahun ini. 

Pada 29 Juli, Kementerian Pendidikan melaporkan rencana perubahaan sistem 'usia masuk sekolah menjadi 5 tahun' kepada Presiden Yoon Suk Yeol.

Namun, lembaga pendidikan dan orang tua murid mendesak penghapusan rencana tersebut dengan alasan bahwa rencana reformasi sistem pendidikan itu dibuat secara sepihak dengan tidak mempertimbangkan perkembangan anak usia lima tahun.

Setelah kontroversi tersebut, komunitas pendidikan dan politik menuntut pengunduran diri Menteri Pendidikan Park Sun-ae. Pada hari Senin (08/08) kemarin, Park pun mengundurkan diri dari jabatannya hanya 35 hari setelah dilantik.