Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada Kamis (11/08) menyatakan bahwa Baterai Pertahanan Area Terminal Jangakauan Tinggi (THAAD) adalah langkah pertahanan diri.
Pernyataan itu utuk membantah klaim China tentang kebijakan "3 No" yang mengacu pada tidak adanya penempatan THAAD tambahan di Korea Selatan, tidak adanya partisipasi Korea Selatan dalam jaringan pertahanan rudal yang dipimpin AS, dan tidak adanya aliansi militer trilateral bersama AS dan Jepang, serta membatasi pengoperasian THAAD.
Kantor Kepresidenan menegaskan bahwa THAAD adalah langkah pertahanan diri untuk menyelamatkan nyawa dan aset rakyat Korea Selatan dari ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, dan terkait erat dengan kedaulatan keamanan Korea Selatan.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Rabu (10/08) menyatakan bahwa pemerintah Korea Selatan juga telah menyatakan bahwa hal tersebut bukan janji atau kesepakatan dengan China, dan klaim China serupa dapat menjadi hambatan dalam hubungan bilateral.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga kembali menegaskan bahwa THAAD adalah langkah pertahanan diri dan terkait dengan kedaulatan keamanan yang tidak dapat dinegosiasikan.
Ditegaskannya, THAAD adalah aset untuk kedaulatan keamanan dan tidak pantas bagi negara lain untuk membuat pernyataan seperti yang dibuat oleh pihak China.