Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Setelah Kunjungan Pelosi, Rombongan Anggota Parlemen AS Kunjungi Taiwan

Write: 2022-08-15 14:52:27Update: 2022-08-15 17:16:19

Setelah Kunjungan Pelosi, Rombongan Anggota Parlemen AS Kunjungi Taiwan

Photo : YONHAP News

Sebuah rombongan beranggotakan lima orang anggota parlemen dari Amerika Serikat (AS) mengunjungi Taiwan, setelah kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Raykat AS Nancy Pelosi pada tanggal 2 Agustus yang tampak memicu meningkatnya ketegangan antara AS dan China.

Delegasi parlemen AS yang dipimpin oleh Senator Ed Markey tiba di Taipei pada hari Minggu (14/08). 

Selama berada di Taiwan, para pejabat tinggi AS itu dilaporkan membahas hubungan antara kedua negara dan isu perdagangan.

Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa kongres AS sekali lagi telah menunjukkan dukungan kuat bagi Taiwan.  

AS menyatakan pihaknya bertindak sesuai dengan kebijakan "Satu China" yang dituntut Beijing, namun juga tetap bersikeras memberikan dukungan pertahanan keamanan bagi Taiwan. 

Taiwan menyambut baik dukungan AS tersebut, namun di sisi lain, pihak China terus melakukan latihan militer di sekitar Taiwan sebagai bentuk protes atas kunjungan anggota parlemen AS. 

Sejak rombongan itu tiba di Taipei pada hari Minggu (14/08), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya telah mendeteksi sejumlah pesawat militer dan kapal perang China di sekitar selat Taiwan. 

Terlebih lagi, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 10 pesawat militer China melintasi garis tengah Selat Taiwan, pihaknya mengirimkan sejumlah pesawat militer ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara untuk memberikan peringatan dini.

Beijing mengumumkan telah menyelesaikan latihan militer di sekitar Taiwan pada 10 Agustus, menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Namun, kemudian dilaporkan sejumlah pesawat militer China terdeteksi terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan. 

Kedutaan Besar China di Washington pun berulang kali mengkritik kunjungan delegasi parlemen AS ke Taipei yang disebutnya menunjukkan niat AS yang tidak memiliki keinginan untuk mewujudkan stabilitas di Selat Taiwan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >