Korea Utara kembali meluncurkan dua rudal jelajah pada Rabu (17/08), bertepatan dengan seratus hari masa kepresidenan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. 

Peluncuran rudal tersebut dilakukan dua hari menyusul tawaran "rencana berani" dari Presiden Yoon yang disampaikan dalam pidato peringatan hari Kemerdekaan Korea pada 15 Agustus. Tawaran itu memuat perihal pemberian bantuan skala besar sesuai dengan kemajuan denuklirsasi Korea Utara. 

Terdapat spekulasi bahwa penembakan rudal tersebut merupakan bentuk protes atas dimulainya pelaksanaan latihan persiapan untuk latihan militer gabungan rutin antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). 

Seorang pejabat militer Korea Selatan menyampaikan bahwa pihaknya pada Rabu (17/08) pagi telah mendeteksi dua rudal jelajah yang ditembakkan dari daerah Oncheon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, ke arah Laut Barat. 

Otoritas militer Korea Selatan dan AS saat ini sedang menganalisis secara spesifik mengenai peluncuran rudal tersebut, termasuk kecepatan dan jangkauan rudal.  

Penembakan rudal Korea Utara ini dilakukan sekitar dua bulan sejak penembakan terakhir. Ini juga merupakan uji penembakan keempat sejak pemerintahan Yoon diluncurkan dan penembakan rudal jelajah kedua dalam tahun ini setelah penembakan pada bulan Januari lalu.