Amerika Serikat (AS) tetap bertahan atas sikapnya untuk tidak mengomentari peluncuran dua peluru kendali Korea Utara ke arah Laut Kuning pada hari Rabu (17/08).
Saat dimintai tanggapan terkait peluncuran itu, Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri AS Ned Price, menyatakan bahwa ia tidak memiliki komentar khusus terkait hal tersebut. Adapun ia hanya menegaskan bahwa Washington tetap berfokus pada koordinasi erat dengan sekutunya untuk mewujudkan tujuan akhir denuklirisasi penuh Korea Utara.
Kemlu AS tampaknya memilih untuk mengambil sikap hati-hati terkait peluncuran peluru kendali terbaru Korea Utara, mengingat proyektil yang ditembakkan bukan tergolong rudal balistik, yang peluncurannya dilarang oleh Dewan Keamanan PBB.
Meski demikian, Price tetap menyitir bahwa peluncuran rudal balistik Korut yang terakhir “merupakan ancaman terang pada perdamaian dan keamanan Kawasan Asia Pasifik, bahkan kawasan yang lebih luas lagi.”
Saat ditanyakan apakah AS akan mempertahankan sanksi pada Korut, Price menyatakan bahwa Washington “akan meneruskan sanksi-sanksi tersebut hingga syarat pencabutan sanksi terpenuhi, termasuk apakah Korut akan mengubah pendekatan-pendekatannya.”
Price juga menegaskan bahwa AS mendukung upaya Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam membuka diplomasi yang serius dan berkelanjutan dengan Korut.