Wakil Perdana Menteri (PM) merangkap Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan Chu Kyung-ho menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya menjaga kepentingan negara dalam negosiasi Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang akan dimulai pada September mendatang.

Wakil PM Chu mengatakan pada Jumat (19/08) dalam rapat menteri ekonomi bahwa IPEF adalah forum untuk membahas tatanan dan norma ekonomi baru di bidang-bidang utama, seperti perdagangan, rantai pasokan, dan dekarbonisasi. Oleh karena itu, penting untuk mencerminkan posisi Korea Selatan mulai dari tahap penetapan norma dan di saat yang sama menanggapi gangguan rantai pasokan dengan membangun jaringan kerja sama berlapis.

Ditambahkan pula, pemerintah akan secara aktif  mengambil bagian dalam IPEF untuk mengupayakan perdagangan, rantai pasokan, ekonomi yang transparan, dan ekonomi yang adil. 

Chu juga menekankan pengaktifan kerja sama dengan China melalui pertemuan tingkat tinggi di bidang ekonomi antara kedua negara untuk membahas kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama, seperti di bidang budaya, perubahaan iklim, kesehatan, kebijakan ekonomi makro, rantai pasokan, pemecahan masalah perusahaan Korea Selatan di china, dan lain sebagainya. 

Selain itu, Wakil PM Chu juga menyatakan dalam komite pengelolaan Dana Kerja Sama Pembangunan Ekonomi (EDCF) bahwa pihaknya akan mencari mitra kerja sama ekonomi yang baru di wilayah Afrika, dan berkonsentrasi pada bisnis infrastruktur besar melalui kerja sama dengan pemerintah negara berkembang atau Bank Pembangunan Multilateral (MDB).

Menurut Chu, pihaknya akan memperbaiki pengelolaan EDCF yang berasal dari pinjaman pemeirntah agar dapat memberikan dukungan keuangan kepada pihak swasta di negara berkembang. 

EDCF adalah dana bantuan yang dibentuk oleh Korea Selatan pada tahun 1987 untuk mengaktifkan kerja sama ekonomi dan mendukung pengembangan ekonomi negara berkembang.