Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam keras ancaman nuklir Rusia terhadap Eropa.
Presiden Biden juga mengkritik Korea Utara yang menolak berdialog dan tidak menghiraukan resolusi PBB atas negaranya.
Dalam pidatonya selama 30 menit, Presiden AS itu menghabiskan hampir setengah isi pidatonya untuk mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurutnya, Rusia melanggar Piagam PBB dan menyebabkab krisis pangan global dengan menyerang Ukraina, padahal Rusia adalah negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Dikatakannya bahwa Presiden Putin mengabaikan tanggung jawab menjaga rezim non-proliferasi, menimbulkan ancaman nuklir yang jelas bagi Eropa.
Biden juga mengkritik Korea Utara, mengatakan bahwa AS telah mencoba melakukan diplomasi dengan sungguh-sungguh, tetapi Korea Utara tidak menghiraukan upaya tersebut dan melanggar sanksi PBB secara terang-terangan.
Pernyataan yang sama dibuat saat Presiden Biden menyebut proses penimbunan senjata nuklir China yang tersembunyi.
Namun demikian, Presiden Biden mengatakan pihaknya tidak menginginkan konflik atau perang dingin dengan China dan akan mencari solusi damai untuk penyelesaian masalah regional, termasuk isu Taiwan.
Terkait reformasi Dewan Keamanan PBB, Presiden Biden menyerukan agar negara-negara anggota tetap menahan diri dari menggunakan hak veto dan mendukung perluasan anggota tetap bagi negara-negara Afrika dan lainnya.