Kementerian yang bertanggung-jawab atas urusan antar-Korea mendesak kelompok-kelompok pembelot lokal untuk menahan diri dari mengirim selebaran anti-Pyongyang ke perbatasan antar-Korea menjelang Minggu Kebebasan Korea Utara yang diperingati setiap tahun pada hari Minggu hingga tanggal 1 Oktober.
Dalam sebuah pengarahan pers pada Jumat (23/09), Wakil Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Lee Hyo-jeong mengatakan bahwa Seoul mengkhawatirkan beberapa kelompok terus melanjutkan kegiatan anti-rezim Korea Utara dan menyerukan untuk menahan diri dari melakukan aktivitas serupa.
Lee mengatakan bahwa kewajiban utama pemerintah adalah melindungi hidup dan keselamatan masyarakat, dan bahwa para penegak hukum akan menyelidiki semua kasus pengiriman selebaran.
Wakil Juru Bicara Kementerian itu juga mengungkapkan penyesalan akan klaim Korea Utara bahwa selebaran yang dikirim terkontaminasi virus COVID-19, mengatakan bahwa hal tersebut adalah pembelokan fakta dan tidak didasari pada bukti ilmiah, sembari mengonfirmasi kembali niat Seoul untuk dengan tegas menanggapi segala jenis ancaman atau provokasi Pyongnyang.
Bulan lalu, Kim Yo-jong, adik perembuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, memperingatkan aksi balasan yang kuat terhadap segala aksi pengiriman selebaran dari Korea Selatan yang diklaim sebagai sumber masuknya virus.