Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dilaporkan meyakinkan Presiden Yoon Suk-yeol bahwa dia dan Presiden Joe Biden mengetahui kekhawatiran Seoul mengenai undang-undang (UU) baru yang mempengaruhi produsen kendaraan listrik Korea Selatan dan akan membahas isu tersebut saat UU diterapkan.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan Korea Selatan Lee Jae-myoung pada Kamis (29/09) mengatakan bahwa Harris menyatakan hal itu dalam pertemuannya bersama Presiden Yoon Suk Yeol.
Yoon mengungkapkan harapan untuk kerja sama erat yang akan menciptakan solusia memuaskan untuk kedua pihak terkait kekhawatiran Seoul akan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS yang mengecualikan keringanan pajak atas kendaraan listrik buatan luar negeri, termasuk Korea Selatan.
Seorang staf kepresidenan mengatakan bahwa tanggapan Wakil Presiden Harris merupakan langkah maju dari pernyataan AS sebelumnya terkait isu tersebut.
Menurut Lee, dalam rapat selama 85 menit tersebut, keduanya juga membahas cara peningkatan aliansi dan bertukar pandangan mengenai Korea Utara.
Harris menekankan kembali komitmen AS untuk mempertahankan Korea Selatan, dan kunjungan Presiden Biden ke Korea Selatan yang lalu mencerminkan kekuatan persekutuan kedua negara.
Mereka juga membahas keamanan ekonomi dan isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.
Harris menyelesaikan kunjungannya selama satu hari di Korea Selatan dengan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ).