Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui mengkritik Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa 9PBB) Antonio Guterres yang dikatakannya memihak pada Washington mengenai peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) Korea Utara terkini.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada Senin (21/11) memberitakan pernyataan tersebut, yang mengungkapkan penyesalan Menteri Choe atas "sikap tercela" Sekretaris Jenderal PBB atas komentar yang dibuatnya pasca peluncuran rudal Korea Utara pada hari Jumat (18/11).
Mengklaim bahwa dia sering kali salah mengira Guterres sebagai pejabag Gedung Putih Amerika Serikat akibat kurangnya "imparsial, objektivitas, dan keadilan" dari pihak ketua PBB tersebut. Choe berargumen bahwa Guterres mempermasalahkan apa yang disebutnya segagai hak legal Korea Utara untuk mempertahankan kedaulatannya.
Dia menekankan bahwa Pyongyang telah terprovokasi oleh latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat dan penempatan aset strategis Amerika Serikat di Semenanjung Korea.
Guterres pada Jumat (18/11) mengecam keras penembakan Hwasong-17 oleh Korea Utara pada hari tersebut, yang dilakukan hanya dua minggu setelah peluncuran ICBM lainnya pada 3 November.